Timika (10/11). Nana Maznah Zubir, Anggota Departemen Pendidikan Umum dan Pelatihan DPP LDII, mengatakan di era digital, gadget telah menjadi bagian dari kehidupan. Manusia dapat melakukan apa saja dalam genggaman, seperti pesan makanan, pesan tiket, mencari ilmu pengetahuan, mengobrol dengan teman, mengaji, dan rapat.
Sehingga, guru di eral milenial mau tidak mau, harus melek digital. Penggunaan komputer dan gadget misalnya, sudah lazim digunakan sebagai media pembelajaran dalam kondisi pandemi Covid-19. Teknologi di era digital dapat memberikan dampak positif, seperti memperluas jaringan pertemanan di seluruh Indonesia.
“Meskipun tidak saling bertemu, masing-masing dapat saling memperoleh informasi baik berupa foto, video, berkomentar, dan memudahkan pula dalam bertransaksi,” ujarnya saat menjadi narasumber webinar parenting dengan tema “Dampak Penggunaan Gadget Terhadap Kepribadian Anak,” yang diselenggarakan oleh DPD LDII Mimika, pada Minggu (31/10).
Namun, teknologi digital juga dapat memberikan dampak negatif. Gadget dan media sosial dapat membuat penggunanya lebih fokus pada diri sendiri dan menjadi tidak sadar akan lingkungan sekitar. Pada titik ekstrim, penggunanya dapat menghabiskan waktu di internet dan kurang berempati di dunia nyata, dapat menjadi predator kejahatan, aktor penipuan dan perjudian.
Ia berharap, orang tua bijak memanfaatkan teknologi digital untuk kebaikan. Tidak melulu hanya soal ekonomi, melainkan pada seluruh sendi kehidupan, termasuk sosial, budaya, dan agama.
Narasumber selanjutnya, Dewi Ilma Antawati, Anggota Departemen Pemberdayaan Perempuan dan Kesejahteraan Keluarga DPP LDII, memaparkan realita dan tantangan yang sangat mengkhawatirkan orang tua, seperti kecanduan game dan pornografi.
“Mari orang tua meluangkan waktunya bermain bersama anak, berinteraksi, dan berkomunikasi. Yang perlu dihindari saat ini pada anak adalah melihat tindak kekerasan, melihat gambar yang tidak senonoh, melihat konten yang tidak bagus, dan perlunya pembatasan durasi pemakaian gadget pada anak,” ujarnya.
Webinar parenting dihadiri ratusan warga LDII Mimika secara offline, dan warga LDII Tembagapura secara daring, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat (Muslimin_Lines Mimika).