Musi Banyuasin (1/7). LDII Musi Banyuasin menggelar kegiatan qurban dengan menyembelih 112 ekor sapi dan 26 ekor kambing. Kegiatan ini dilaksanakan pada tahun 1444 Hijriah/2023 Masehi sebagai bagian dari ibadah qurban yang merupakan salah satu wujud meneladani pribadi Agung Nabi Ibrahim Alaihissalam.
Ibadah qurban mengajarkan tentang tawakal dan keteguhan hati Nabi Ibrahim serta kesabaran Nabi Ismail Alaihissalam dalam menjalani ketentuan Ilahi. Melalui ibadah qurban, umat Muslim ditingkatkan ketakwaannya kepada Allah dan kepeduliannya terhadap sesama. Tidak ada ibadah yang memiliki pahala sebesar menyembelih hewan qurban.
Menurut penjelasan Baginda Nabi, hanya ada satu hal yang bisa membandingi besarnya ganjaran pahala qurban, yaitu seorang lelaki yang berangkat ke medan perang menghadapi musuh (orang kafir). Ia pergi dengan membawa seluruh hartanya dan pulang hanya tinggal nama, gugur di medan perang sebagai syuhada.
Kondisi saat ini telah aman, dalam bingkai NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia). Oleh karena itu, tugas kita sebagai umat Muslim sudah cukup dengan taat dan patuh pada Pemerintah yang sah berdasarkan Pancasila dan UUD 45. Kegiatan sosial dan kemasyarakatan sudah berjalan lancar dan aman. Maka, tinggal berqurbanlah yang menjadi fokus kita.
Dalam keadaan yang aman seperti sekarang, kita sudah tidak perlu lagi berjihad di medan perang. Kita hanya perlu berjuang melawan hawa nafsu kita sendiri. Oleh karena itu, ibadah qurban menjadi salah satu sarana untuk melatih diri dalam menahan hawa nafsu dan meningkatkan ketakwaan kepada Allah.
LDII Musi Banyuasin menyampaikan apresiasi dan rasa syukur atas kesempatan melaksanakan ibadah qurban. Melalui kegiatan ini, mereka berharap dapat memperkuat ikatan sosial dalam masyarakat serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya berbagi dan peduli terhadap sesama.
Dengan semangat kebersamaan dan pengabdian kepada Allah, LDII Musi Banyuasin terus berkomitmen untuk berkontribusi dalam membangun masyarakat yang berakhlakul karimah dan saling mendukung. Ibadah qurban menjadi momen yang berharga untuk mengingatkan kita akan nilai-nilai keagamaan, kepedulian sosial, dan rasa syukur yang harus terus dijaga dan ditingkatkan.
Oleh: Daud SOBRI (contributor) / Fachrizal Wicaksono (editor)