Wanita LDII Siap kawal Moderasi Beragama
Kab.Jember, 21/12 – Indonesia sampai saat ini tidak pernah sepi dari kasus intoleransi, tidak hanya laki-laki saja yang terlibat di dalamnya, melainkan juga perempuan. Berkaitan dengan hal tersebut, Forum Silaturahmi Lintas Agama dan Elemen Masyarakat (SILA EMAS Jember) menggelar Sarasehan Perempuan Antar Agama (Permata), yang merupakan suatu komunitas untuk mewujudkan ramah perempuan serta perempuan pelopor anti radikalisme. Acara yang dihelat di Aula Bakesbangpol Jember itu bertajuk Urgensi Moderasi Beragama pada Perempuan dalam Melahirkan Generasi yang Toleran, Ignatius Sumarwiadi.
Ketua SILA EMAS Jember, melalui kegiatan ini ingin mewujudkan kebhinekaan didalam perbedaan keagamaan yang merupakan realitas bangsa. “Semoga forum Permata tidak berhenti sampai disini, terus bersinergi untuk terus mengembangkan bagaimana hidup bersama didalam perbedaan agama,” terang Ketua SILA EMAS.
Turut hadir, Hari Putri Lestari, anggota Komisi E DPRD Jawa Timur, yang mengungkapkan keutamaan dalam moderasi beragama adalah keadilan dan keseimbangan. Faktor utama radikalisme itu karena keyakinan agama yang merasa paling benar ada juga kemasan politis, dan juga tunggangan untuk ekonomi.
Menurut Hari Putri Lestari, perempuan berpotensi menjadi agen perdamaian dan menjadi benteng penjaga kemajemukan bangsa dari ancaman intoleransi dan radikalisme. “Forum ini merupakan salah satu penguatan peran perempuan. Jangan sampai memberi ruang sekecil apapun terhadap radikalisme. Kami sangat mengapresiasi kegiatan ini dan mari sama-sama kita bergandengan tangan, saling mendukung, demi kebaikan khususnya di kabupaten Jember,” terang Tari.
Sementara itu Ketua Wanita LDII Jember, Berli Apriliani menuturkan bahwa untuk mewujudkan moderasi beragama di kalangan generasi muda harus diawali dengan ketahanan keluarga yang baik. Maka keharmonisan dalam berumah tangga sangat diperlukan sehingga bisa menghasilkan generasi bangsa yang sangat toleran terhadap perbedaan. “LDII siap mengawal moderasi beragama dengan secara rutin mengadakan pelatihan parenting skill guna mewujudkan katahanan keluarga yang kuat guna membantu ketahanan nasional,” ujar Berli.
Oleh: Akhmad Malik Afandi (Jember) (contributor) / rully kuswahyudi (editor)