Surabaya (8/10). LDII Korda Surabaya Utara memberikan bekal kepada Remaja Putri dan Ibu-ibu usia dibawah 40 tahun tentang bagaimana cara untuk menjadi seorang ibu yang baik yang dikemas melalui Seminar Parenting “Ibu adalah Madrasah Pertama bagi Anak” pada Minggu (2/10) di Masjid Miftahul Jannah, Ploso, Surabaya. Salah-satu masjid binaan PC LDII Kec.Tambaksari.
Acara ini dihadiri oleh 150 orang. Narasumber dalam acara ini adalah Siti Nurannisa, seorang Creative Parenting Practitioners. Ia menerangkan bahwa Ibu Adalah Madrasah Pertama Bagi Anak.
“Menjadi seorang ibu bukanlah pekerjaan yang mudah. Ibarat sebuah sekolah ya, Jika madrasah atau sekolahnya baik, maka murid-muridnya akan baik, jika murid-muridnya baik, maka lulusannya pun juga akan baik,” ujar Nisa. Ibu juga merupakan barometer baik buruknya sebuah keluarga. Karena berfungsi atau tidaknya seorang ibu dalam keluarga akan memberikan pengaruh terhadap kehidupan seorang anak kelak kemudian hari. “Emosi dan watak seorang ibu itu akan ditularkan melalui perilaku seorang ibu selama mengandung dan mengasuh,” jelas Nisa.
Nisa juga menerangkan bahwa dalam pengasuhan anak peran ayah dan ibu itu sama-sama penting. Namun, stimulasi yang diberikan ayah akan berbeda dengan stimulasi yang diberikan ibu. “Setiap orang tua memiliki perannya masing-masing. Jika setiap anggota keluarga memahami, melaksanakan tugas serta tanggung jawabnya dalam mendidik dan mengarahkan anak dengan baik (dengan keteladannya) maka seorang anak akan tumbuh dengan baik pula,” tambah Nisa.
Oleh karena itu kerjasama dalam mendidik anak dalam sebuah keluarga sangatlah diperlukan. Namun, proses pendidikan yang diberikan oleh ibu kepada anaknya sudah dilakukan sejak sang bayi masih dalam kandungan.
“Saat mengandung, segala sesuatu yang Ibu lakukan, secara otomatis dirasakan oleh sang bayi. Oleh karena itu seorang ibu harus berhati-hati dalam bersikap dan melakukan sesuatu saat sedang mengandung,” terang Nisa.
Nisa berpesan kepada para peserta. Bahwa ibu merupakan mata rantai yang saling bersambungan dengan berbagai masalah yang ada didalam rumah, oleh karena itu memiliki bekal untuk menjadi ibu yang baik adalah hal wajib didapat oleh para remaja putri sebelum menikah. “Tidak harus sempurna, tetapi jadilah ibu yang cukup baik,” pesan Nisa.
Oleh: Yessy Sy (contributor) / Fachrizal Wicaksono (editor)