Surakarta (29/2). Senkom Mitra Polri Kota Surakarta menggandeng kepolisian menghelat “Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Penanganan Kecelakaan Lalu Lintas (Laka Lantas)”. Acara itu digelar di Gedung DPD LDII Kota Surakarta, Jawa Tengah, pada Minggu (25/2).
Kanit Binmas Polsek Gatak, Iptu Adenan mengatakan Senkom Mitra Polri merupakan mitra kerja Polri yang telah menjadi bagian membantu warga menjaga tertib berlalu lintas. “Langkah untuk meningkatkan responsibilitas anggota Senkom dalam menginformasikan laka lantas yang terjadi di wilayah Kota Surakarta,” ujarnya.
Ia mengungkapkan, Senkom Mitra Polri harus selalu siaga dalam menangani laka lantas yang bisa terjadi kapan saja. “Laka lantas bisa terjadi sewaktu-waktu, maka Senkom Mitra Polri harus selalu siaga saat ada kecelakaan dan memahami langkah dalam menanganinya,” tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut, Kasubag (Kepala Sub Bagian) Kerma Res Boyolali, Iptu Joko Sumareh menyampaikan tata tertib berlalu lintas. Dalam paparannya, ia menjelaskan penyebab kecelakaan terjadi. “Di antaranya adalah kelalaian pengendara. Kecelakaan sering terjadi karena pengguna jalan lalai terhadap syarat berkendara yang baik,” urainya.
Joko menyampaikan, setiap korban lakalantas berhak mendapatkan pendampingan dari pihak berwajib demi keamanan korban. “Anggota Senkom Mitra Polri harus dibekali informasi mencakup pengenalan rambu lalu lintas, syarat berkendara, etika berkendara serta tahapan penanganan dan pendampingan pada korban kecelakaan lalu lintas,” ujarnya.
Sementara itu, Pelaksanaan Harian (Plt) Ketua Senkom Kota Surakarta, Yusuf mengapresiasi atas terselenggaranya acara tersebut. Ia juga mengungkapkan dengan pelatihan dan simulasi tersebut diharapkan semua anggota Senkom dapat meningkatkan pengetahuan tentang kesiapsiagaan tanggap laka lantas.
“Peserta yang mengikuti acara pagi hingga sore ini adalah perwakilan dari anggota yang tersebar di Kota Surakarta. Kegiatan ini juga sebagai tindak lanjut dari diklat yang dilaksanakan Pengurus Provinsi (Pengprov) Senkom Mitra Polri Jawa Tengah,” tutup Yusuf. (Ramdani Syaif/Faqih).