Sulawesi Barat (24/6). Dewan Pimpinan Wilayah Lembaga Dakwah Islam Indonesia (DPW LDII) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) merayakan Idul Adha 10 Dzulhijjah 1445 H. Momentum tahunan yang selalu dinantikan warga LDII di Provinsi Sulbar dapat menyembelih 159 ekor sapi dan 14 ekor kambing dengan kurang lebih terdapat 30 titik penyembelihan.
Beberapa titik pada masing-masing Dewan Pimpinan Daerah (DPD) LDII, telah terhitung bahwa DPD LDII Kabupaten Mamuju Tengah berhasil menyembelih 14 ekor sapi dan 3 ekor kambing, DPD LDII Kabupaten Pasangkayu berhasil menyembelih 30 ekor sapi dan 5 ekor kambing, DPD LDII Kabupaten Mamuju berhasil menyembelih 20 ekor sapi dan 5 ekor kambing.
Sementara itu DPD LDII Kabupaten Majene berhasil menyembelih 6 ekor sapi, dan DPD LDII Kabupaten Polewali Mandar (Polman) berhasil menyembelih 89 ekor sapi dan 1 ekor kambing.
Menurut Ketua DPW LDII Sulawesi Barat Rianto setiap tahunnya, proses penyembelihan hewan kurban oleh warga LDII dilaksanakan secara tertib. Dimulai dari penghimpunan dana, pemilihan hewan, penyembelihan, hingga pembagian hewan kurban terdapat pembagian tugas warga LDII pada setiap titik penyembelihannya. “Sehingga hewan kurban yang telah tersembelih dapat dibagi secara adil. Bahkan dapat dibagikan kepada para tetangga dan warga masyarakat,” ungkap Rianto.
Hal ini sesuai dengan arahan dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) LDII. Dimana Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso menekankan bahwa kurban merupakan bentuk ketakwaan sekaligus ibadah yang sifatnya sosial. “Hari Raya Kurban merupakan momentum untuk berbagai memperetat ikatan sosial. Dengan berkurban umat Islam dapat membantu tetangga dan warga lainnya, yang sedang mengalami kesulitan dan kesusahan. Dengan ikatan sosial yang kuat, persatuan dan kesatuan bangsa juga semakin kuat,” ujar KH Chriswanto Santoso dalam siaran persnya.
KH Chriswanto memaparkan, warga LDII mempunyai metode unik LDII dalam berkurban, yakni dengan menabung sejak awal tahun untuk kurban pada tahun depan, sebagai wujud keikhlasan dalam ibadah sosial, “Setiap pengajian di majelis-majelis taklim LDII panitia kurban menawarkan tabungan kepada warga LDII semampunya, meskipun kecil namun intensitas pengajiannya tinggi, maka tabungannya menjadi besar,” ujarnya. Dengan cara tersebut, warga LDII yang berkecukupan maupun yang kurang mampu bisa melaksanakan kurban dengan metode patungan dan menabung. Menurut KH Chriswanto, DPP LDII mengangkat tema “Mari Berkurban untuk Mewujudkan Ketakwaan dan Kepedulian Sosial”.
Oleh: Shelynda Trifebriani Nursalam (contributor) / rully kuswahyudi (editor)
Kunjungi berbagai website LDII
DPP, DPP, Bangkalan, Tanaroja, Gunung Kidul, Kotabaru, Bali, DIY, Jakpus, Jaksel, Jateng, Kudus, Semarang, Aceh, Babel, Balikpapan, Bandung, Banten, Banyuwangi, Batam, Batam, Bekasi, Bengkulu, Bontang, Cianjur, Clincing, Depok, Garut, Jabar, Jakarta, Jakbar, Jakut, Jambi, Jatim, Jayapura, Jember, Jepara, BEkasi, Blitar, Bogor, Cirebon, Kalbar, Kalsel, Kaltara, Kalteng, Karawang, Kediri, Kendari, Kepri, ogor, Bogor, Kutim, Lamongan, Lampung, Lamtim, Kaltim, Madiun, Magelang, Majaelngka, Maluku, Malut, Nabire, NTB, NTT, Pamekasan, Papua, Pabar, Pateng, Pemalang, Purbalingga, Purwokerto, Riau, Sampang, Sampit, Sidoarjo, Sukoharjo, Sulbar, Sulsel, Sultra, Sumbar, Sumsel, Sumut, Tanaban, Tangsel, Tanjung Jabung Barat, Tegal, Tulung Agung, Wonogiri, Minhaj, Nuansa, Sako SPN, Sleman, Tulang Bawang, Wali Barokah, Zoyazaneta, Sulteng