Sakoda SPN Provinsi Banten: Bangun Generasi Tangguh Melalui Orientasi Kepramukaan

Kramatwatu, (22/6). Sakoda SPN Provinsi Banten menggelar Orientasi Kepramukaan bagi Pembina Pramuka secara hybrid di Gedung Serbaguna Ponpes al Musawwa, Kramatwatu, Kabupaten Serang dan studio mini pangkalan masjid Sako SPN se-Provinsi Banten yang diramaikan oleh 300 peserta baik secara tatap muka maupun online (18/6).

Dengan tema yang diusung, “Mengoptimalkan Peran Pembina Pramuka SAKO SPN untuk Mewujudkan Peserta Didik yang Mandiri dan Berakhlakul-karimah,” acara itu menjadi momentum bagi para pembina pramuka utusan Gugus Depan Sako SPN dari 8 Kabupaten/Kota di Provinsi Banten. Acara itu dibuka oleh Wakil Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Bidang Pengabdian Masyarakat dan Penanggulangan Bencana, H. Furkon.

Ketua Sakoda SPN Banten Zaid Abdur Rahman dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan itu merupakan salah satu bagian dari program kerja tahunan Sakoda SPN Banten yang bertujuan meningkatkan pengetahuan dan kompetensi para pembina dalam mendidik dan membina peserta didik 

Ia menekankan pentingnya forum silaturahim tersebut adalah wadah bagi para pembina dalam meningkatkan kemampuan mereka dalam mendidik dan membina generasi muda. “Sakoda SPN Provinsi Banten berkomitmen untuk mendukung Kwarda Banten dalam melaksanakan pendidikan Kepramukaan di Provinsi Banten. Salah satu langkah nyata adalah dengan meningkatkan kompetensi para pembina melalui orientasi dan pelatihan kepramukaan, sehingga peran mereka dapat optimal dalam membentuk peserta didik yang mandiri dan berakhlak mulia,” tutur Zaid.

Tidak hanya itu, Ketua DPW LDII Provinsi Banten H. Dimo Tono Sumito turut menyampaikan bahwa pentingnya keberadaan Sako SPN sebagai upaya untuk melaksanakan amanat Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka. LDII dengan tekun membentuk Sako SPN guna mendukung gerakan pramuka di semua tingkatan kwartir.

Dimo menjelaskan bahwa gerakan pramuka bertujuan membentuk setiap pramuka agar memiliki kepribadian yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, berjiwa patriotik, taat hukum, disiplin, serta menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa. Generasi mendatang, khususnya pada tahun 2045 yang akan mengalami bonus demografi, harus disiapkan menjadi generasi yang tangguh.

Melalui pendidikan kepramukaan, generasi penerus bangsa dapat terbentuk dengan baik dan siap menjaga serta membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sesuai dengan semangat Pancasila dan upaya pelestarian lingkungan hidup.

Dalam tanggapannya, H. Furkon memberikan apresiasi yang tinggi kepada Sakoda SPN Banten atas terselenggaranya acara orientasi kepramukaan bagi pembina pramuka. Ia sejalan dengan apa yang disampaikan Dimo mengungkapkan bahwa anak-anak Indonesia saat ini, yang merupakan peserta didik pramuka, akan menjadi tulang punggung negara dalam menjalankan roda pemerintahan dan kehidupan bernegara pada tahun 2045. “Tahun 2045, tepat 100 tahun Indonesia merdeka, atau 22 tahun mendatang, anak-anak Indonesia yang saat ini berada dalam usia siaga, penggalang, atau penegak akan memasuki usia produktif. Mereka akan memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan bernegara, oleh karena itu mereka perlu dibina dan dididik dengan benar agar menjadi manusia yang tangguh. Salah satu cara yang efektif adalah melalui pendidikan kepramukaan,” tegas Furkon.

Semangat dan apresiasi Furkon juga ditujukan kepada Sakoda SPN Banten yang telah melaksanakan orientasi kepramukaan bagi pembina pramuka Gugus Depan Sako SPN se-Banten. Ia menekankan pentingnya peran pembina dalam mencapai tujuan dari gerakan pramuka. “Pembina yang hebat akan menghasilkan generasi yang hebat,” ungkapnya penuh keyakinan sebelum membuka secara resmi acara orientasi kepramukaan.

Dengan semangat yang membara, acara orientasi kepramukaan di Sakoda SPN Provinsi Banten telah dimulai. Harapannya para pembina pramuka dapat memperoleh pengetahuan dan wawasan yang lebih luas, sehingga mampu membentuk generasi muda yang mandiri, berakhlak mulia, dan siap menghadapi tantangan masa depan. /*

Oleh: Zaid Abdurrahman (contributor) / Noni Mudjiani (editor)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *