Surakarta (28/10). Seminar bertema “Generasi Muda Surakarta Bertoleransi” yang diselenggarakan di Pendapa Balaikota Surakarta berlangsung dengan meriah dan penuh antusiasme dari para peserta. Acara yang diikuti oleh 500 generasi muda LDII Surakarta ini diadakan sebagai ruang diskusi inklusif untuk memperkuat rasa saling menghargai dan memahami perbedaan. Kegiatan ini diadakan DPD LDII Surakarta bekerja sama dengan Kementerian Agama Kota Surakarta bertujuan untuk mencetak agen toleransi di kalangan anak muda, untuk meningkatkan kesadaran mengenai pentingnya menghargai perbedaan, 25/10.
Ketua DPD LDII Surakarta, Muhammad Zain, dalam sambutannya di hadapan 600-an mahasiswa dari berbagai universitas, menekankan harapan untuk membentuk generasi muda yang dapat menjadi teladan dalam mempromosikan toleransi. “Kami berharap acara ini mampu mencetak agen toleransi sehingga Kota Surakarta bisa menjadi contoh dalam menghargai perbedaan,” ujarnya.
Zain juga mengajak peserta untuk mewujudkan sikap toleransi tidak hanya antarumat beragama, tetapi juga sesama umat beragama. Pesan ini sejalan dengan arahan Pj. Wali Kota Surakarta, Donny Widiyanto, yang diwakili oleh Asisten Administrasi Umum, yang menekankan pentingnya menjaga toleransi untuk menciptakan kedamaian dan keharmonisan di kota tersebut.
Acara ini diisi dengan pemaparan dari sejumlah narasumber, termasuk perwakilan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dan Kepala Kementerian Agama Kota Surakarta, H. Ahmad Ulin Nur Hafsun. Dalam pemaparannya, ia menyoroti empat sikap penting dalam menjaga toleransi, yaitu sikap toleran, anti-kekerasan, komitmen kebangsaan, dan penghormatan terhadap kearifan lokal.
Sementara itu, Ketua Kadin Surakarta, Ferry Septha Indrianto, menyatakan bahwa toleransi adalah pondasi penting dalam menjadikan Surakarta sebagai pusat budaya Indonesia. Sementara itu, Ketua FKUB Kota Surakarta, Muhammad Masyhuri menegaskan bahwa toleransi merupakan “harga mati” mengingat keberagaman agama di kota ini.
Selanjutnya, Dewan Penasihat DPD LDII Kota Surakarta, H. Khusnan Hidayat, menekankan bahwa sikap toleransi telah diajarkan dalam ajaran Islam, dan seharusnya dijadikan pedoman dalam kehidupan sehari-hari. Ia menyebutkan bahwa dalam Al-Qur’an, seperti di Surat Al-Mumtahanah ayat 8, toleransi serta sikap baik dan adil kepada siapa pun menjadi pedoman hidup. Menurutnya, teladan Nabi Muhammad SAW dalam berbuat baik kepada semua pihak, termasuk kepada penganut agama lain, dapat menjadi contoh dalam kehidupan sehari-hari. Acara ini diharapkan dapat memberikan wawasan serta semangat bagi generasi muda untuk terus mengedepankan toleransi demi terciptanya masyarakat Surakarta yang damai, harmonis, dan bersatu dalam keberagaman.
Oleh: Ghoni Iman (contributor) / rully kuswahyudi (editor)
Kunjungi berbagai website LDII
DPP, DPP, Bangkalan, Tanaroja, Gunung Kidul, Kotabaru, Bali, DIY, Jakpus, Jaksel, Jateng, Kudus, Semarang, Aceh, Babel, Balikpapan, Bandung, Banten, Banyuwangi, Batam, Batam, Bekasi, Bengkulu, Bontang, Cianjur, Clincing, Depok, Garut, Jabar, Jakarta, Jakbar, Jakut, Jambi, Jatim, Jayapura, Jember, Jepara, BEkasi, Blitar, Bogor, Cirebon, Kalbar, Kalsel, Kaltara, Kalteng, Karawang, Kediri, Kendari, Kepri, ogor, Bogor, Kutim, Lamongan, Lampung, Lamtim, Kaltim, Madiun, Magelang, Majaelngka, Maluku, Malut, Nabire, NTB, NTT, Pamekasan, Papua, Pabar, Pateng, Pemalang, Purbalingga, Purwokerto, Riau, Sampang, Sampit, Sidoarjo, Sukoharjo, Sulbar, Sulsel, Sultra, Sumbar, Sumsel, Sumut, Tanaban, Tangsel, Tanjung Jabung Barat, Tegal, Tulung Agung, Wonogiri, Minhaj, Nuansa, Sako SPN, Sleman, Tulang Bawang, Wali Barokah, Zoyazaneta, Sulteng