Ikuti Pameran OPOP, LDII Lamongan Tampilkan Produk Kesehatan Herbal

Lamongan (24/10). Pondok Pesantren Walisongo Lamongan mewakili pesantren binaan LDII Lamongan mengikuti pameran one pesantren one produk (OPOP) yang diadakan di halaman Pendopo Lokatantra Lamongan. Acara ini diadakan bersamaan dengan Wisuda Tahfiz Quran yang merupakan rangkaian kegiatan Hari Santri Nasional tahun 2021.

Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Agus Suyanto, menyampaikan ada 3 (tiga) dasar hukum pelaksanaan OPOP, yaitu Undang-undang Nomor 18 tahun 2019 tentang Pesantren, kedua Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2018 tentang Pembinaan dan Pengembangan Usaha Kecil, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 62 tahun 2020 tentang one pesantren one product (OPOP). 

 

“Maksud dan tujuan kegiatan pameran dalam rangka peringatan Hari Santri Nasional tahun 2021, termasuk untuk memberdayakan pesantrenpreneur, santripreneur dan sociopreneur dalam rangka membangun kemandirian ekonomi dengan cara menciptakan lapangan usaha sendiri di wilayah Kabupaten Lamongan,” ujarnya. Sehingga, diharapkan produk pesantren mampu bersaing dengan produk industri skala besar. Pameran diikuti 22 pondok pesantren dan 20 UMKM yang ada di Kabupaten Lamongan.

Bupati Lamongan Yuhronur Efendi dalam pembukaan acara OPOP menyampaikan kegiatan pameran pada hari ini sebagai rangkaian kegiatan HSN tahun 2021. “Kita mengadakan pameran produk-produk pesantren atau yang dikenal dengan OPOP atau one pesantren one product. Kegiatan ini bersamaan dengan kegiatan minggu ceria, dengan harapan bahwa masyarakat yang olahraga di sekitar alun-alun ini bisa mampir ke tempat ini dan alhamdulillah saya lihat tadi sejak jam 6 sudah ramai pembeli. Saya lihat sudah banyak produk yang habis, tapi nggak apa-apa,” ungkapnya. 

“Kegiatan pesantren yang kita cita-citakan dalam program kegiatan di Kabupaten Lamongan salah satunya kegiatan kewirausahaan adalah santripreneur,” lanjut Bupati Lamongan. Lebih lanjut Bupati Lamongan juga mengabarkan keberhasilnnya mengendalikan covid-19. “Saya melaporkan kepada Gubernur Jatim, Alhamdulillah Lamongan ini yang pertama kali PPKM level 1 di Jawa Bali, Bu Gubernur menjawab, Lamongan itu bukan yang pertama di Jawa dan Bali tapi pertama di Indonesia,” ujarnya. 

Ini menjadi tantangan dan tugas ke depan adalah bagaimana menggairahkan kembali pemulihan ekonomi di Kabupaten Lamongan. Pemulihan itu salah satunya yang kita lakukan adalah launching sebuah gerakan ayo beli produk Lamongan dan juga yang terakhir gerakan ayo ditumbasi (Kartono). 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *