Partisipasi WCDI 2022, LDII Takalar Helat Aksi Pungut dan Pilah Sampah

Takalar (5/10). Sampah merupakan sumber dari permasalahan yang tidak terpisahkan dari kondisi alam yang semakin menurun. Seiring bertambahnya waktu, sampah tidak hanya menjadi permasalahan lingkungan, namun telah merambat rmasalah sosial yang akan berdampak pada terjadinya konflik. Pengelolaan sampah di Indonesia adalah suatu persoalan yang belum dapat dikelola dengan baik. Idealnya pengelolaan sampah seharusnya dapat ditangani dengan baik dan tidak mengancam kesehatan lingkungan, namun fakta yang terjadi pengelolaan sampah belum dikelola dengan baik dan berpotensi merusak lingkungan. Meningkatnya jumlah populasi penduduk juga bisa menjadi faktor meningkatnya jumlah sampah World Cleanup Day (WCD) adalah aksi bersih-bersih yang dilaksanakan serentak di 191 negara di dunia dengan tujuan menyatukan umat manusia dari berbagai budaya, agama, suku dan ras untuk membersihkan dunia dari permasalahan sampah.

Aksi ini merupakan perwujudan peningkatan kepedulian terhadap permasalahan sampah serta menjadi sarana memupuk nilai cinta dan peduli terhadap masa depan Bumi. Sejalan dengan itu Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kabupaten Takalar bekerjasama dengan Pemerintah Kecamatan Pattalassang dan Pemerintah Kelurahan Sombalabella menghelat Aksi Pungut dan Pilah Sampah, 2/10. Dengan mengusung tema “Mari Kita Jadikan Lingkungan Bersih, Indah, Asri dan Nyaman”. Aksi pungut dan pilah sampah dipusatkan di Kelurahan Sombalabella, Kecamatan Pattallassang, Kabupaten Takalar yang diikuti oleh ratusan warga.

 

Kegiatan di sepanjang 3 km jalan itu meliputi saluran air menyisir Jalan Sultan Hasanuddin hingga Jl.Dg.Siantang Tala yang merupakan jembatan perbatasan Kabupaten Takalar dan Kabupaten Gowa. Ketua DPD LDII Kabupaten Takalar, Muhamamad Syahrul mengungkapkan bahwa dalam kehidupan akan selalu menghasilkan sampah yang harus dikelola. “Persoalan sampah itu seharusnya bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, karena sampah itu berawal dari kita masyarakat, dan kita yang berada di ujung itu harus melakukan pemilahan secara bijak. Tentu kita ingin menjaga lingkungan ini jauh lebih baik,” papar Muhammad Syahrul.

LDII menganggap rumah tangga mempunyai peran sangat strategis guna penanganan sampah dari hulunya. Apabila setiap rumah tangga bisa mengelola sampahya sendiri, maka sebagian besar permasalah sampah sudah teratasi. “Kita hanya memiliki bumi yang satu, tempat seluruh umat manusia tinggal, beribadah, bekerja, berkeluarga, dan membangun peradaban. Oleh karena itu, masyarakat Indonesia haruslah ikut andil mengelola sampahnya masing-masing dan turut peduli lingkungan demi bumi yang lestari.” tegasnya.

 

Lurah Sombalabella, Sultan yang sejak awal mengikuti kegiatan ini, sangat mengapresiasi program dan kontribusi LDII di dalam membantu pemerintah, sebagai ormas Islam yang tidak hanya perhatian tetapi juga peduli dengan persoalan lingkungan hidup. “Kami selaku pemerintah berharap kerja sama ini bisa terus berkelanjutan, Insya Allah kami siap mensupport kegiatan yang diprogramkan oleh LDII yang sangat relevan dan bisa dikolaborasikan dengan program pemerintah. Perlu adanya perubahan mindset dalam pengelolaan sampah di masyarakat, karena pembuangan sampah di TPS bebannya sudah sangat berat. Sehingga perlu membalik kebiasaan warga, dengan melakukan pemilahan sampah dari rumah,” ungkap Sultan.

Hadir pula Ismail Doloming, Direktur Bank Sampah Takalar yang memberikan apresiasi dan respon positif terkait aktivitas dalam menyadarkan masyarakat yang dilakukan oleh LDII, serta mendukung kegiatan ini bisa konsisten dan berkesinambungan. “Semoga Kedepannya ada kerja sama yang berkesinambungan di dalam pengelolaan sampah, pemilhan sampah, sehinga tercipta lingkungan yang bersih, asri, nyaman dan indah,” harapnya. 

 

Oleh: Naufal – Sulsel 10.1b / S29BAR (contributor) / rully kuswahyudi (editor)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *