Kendari, LDII,-Pondok pesantren menjadi lokasi vaksinasi massal 622 orang santri dan warga masyarakat yang diadakan Polda Sultra bekerjasama dengan Dewan Pimpinan Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Sulawesi Tenggara. Pemerintah menargetkan 70 persen herd imunity, terutama para pelajar dan santri agar kegiatan tatap muka bisa berjalan.
Dalam vaksinasi massal itu, hadir Wakapolda Sultra, Brigjen Pol. Drs. Waris Agono, M.Si, didampingi pejabat Polda Sultra, diterima Ketua DPW LDII Sultra, L.Kadir, S.Pd serta jajaran pengurus harian dan dewan penasehat. Turut hadir Akbp dr. Sukardi yunus kepala Rumah Sakit Bhayangkara.
“Meski sudah divaksin, kami berharap warga tetap jaga protokol Kesehatan. Jangan lengah dan terapkan 3M: pakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Sehingga kita bisa menjaga diri dari penularan Covid-19 bersama-sama,” Ketua DPW LDII Sultra L.Kadir, Senin (30/8).
Wakapolda Sultra, Brigjen Pol. Drs. Waris Agono, M.Si menyampaikan, vaksinasi terus dilakukan pihak Polri dalam rangka mengejar target vaksinasi massal se Indonesia. Khususnya di Provinsi Sulawesi Tenggara vaksinasi terus dilakukan pihak polri dengan pondok pesantren, sekolah dan organisasi masyarakat (Ormas). Di mana setiap titik target vaksinasi berkisar 600-700 santri serta warga setempat.
“Dia meminta masyarakat Kota Kendari serta diluar kota bisa mendatangi lokasi vaksinasi massal untuk di vaksin. Alhamdulillah respon masyarakat terhadap vaksin sangat baik. Saya imbau agar masyarakat Sultra tidak terprovokasi hoax tentang vaksinasi yang menyesatkan masyarakat. Yakin vaksinasi sangat baik, halal dan aman,” kata orang nomor dua Polda Sultra itu.
Dia berharap, berterima kasih kepada Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) kerjasama dengan Polri mengelar vaksinasi massal ditemptkan di pondok pesantren Al-Muhklis Kota Kendari. Menurut dia, LDII sudah membantu Polri dan pemerintah mengajak masyarakat ikut vaksin massal. “Saya harap vaksinasi massal kerjasama Polda dengan LDII bisa diadakan dilain tempat, yang mana warga LDII banyak serta masyarakat belum vaksin. Saya harap warga LDII dapat meningkatkan animo masyarakat untuk ikut vaksin,” kata Wakapolda Sultra, Brigjen Pol. Drs. Waris Agono, M.Si.
Ketua Panitia Vaksinasi LDII Sultra, Jumaidi, ST, M.Si menjelaskan, sejak bulan Maret 2021 lalu, DPP LDII sudah mendapatkan amanat dari Presiden saat beraudiensi di Istana Bogor. Presiden meminta LDII untuk membantu percepatan kegiatan vaksinasi di daerah-daerah.
“DPP LDII memberikan instruksi ke pengurus DPW dan DPD untuk berkoordinasi dengan Dinkes, Kodam, dan Polda untuk melakukan vaksinisasi di wilayah masing-masing. Secara simbolis pada 14 Juni kami sudah mulai melakukan vaksinasi, dengan kisaran peserta vaksin 1.000 peserta per hari,” ujarnya.
L.Kadir mengucapkan terimakasih kepada Polda dan Dinkes Sultra yang telah membantu vaksinasi di Ponpes Al-Mukhlis, Pondok Al-Mansurin, dan SMK serta Pondok Pesantren Mahasiswa (PPM) binaan LDII.
“Harapannya, kita warga LDII bisa tervaksin dan ikut menjadi pahlawan kemanusiaan, ikut memutus mata rantai Covid -19, dan berharap bangsa kita menjadi sehat dan menjadi bangsa yang maju,” ujarnya.
Sebagai tuan rumah tempat pelaksanaan vaksinasi massal, Ketua Ponpes Al-Mukhlis mengatakan sejak pandemi melanda, pihaknya telah berupaya menerapkan protokol kesehatan.
Harapannya setelah vaksinasi, kegiatan belajar mengajar di Ponpes Al-Muklis, Pondok Al-Mansurin, dan SMK serta Pondok Pesantren Mahasiswa (PPM) bisa berjalan dengan kondusif dengan protokol kesehatan. (HM)